Predators_Malang

Kontes SEO : Prestasi atau Prestise

Mengikuti perkembangan berbagai kontes yang belakangan ini marak bermunculan, jelas membangunkan gairah atau semangat bagi para blogger untuk mengikutinya, baik blogger professional maupun seorang pemula sekalipun.
Kontes yang selalu imingi dengan berbagai hadiah menarik bagi sang pemenang memang sangat menggiurkan. Namun dari sekian banyak kontes yang dipentaskan, ada satu kategori kontes yang cukup mengusik pikiran saya. Kontes ini tidak memerlukan registrasi pendaftaran, ataupun syarat-syarat formal sebagaimana lazimnya sebuah kontes. Lebih dari itu, kontes ini juga tidak memerlukan penjurian. Bahkan tidak ada batasan aturan main (no rules).
Sebagai seorang newbie, saya memandang kontes ini cukup unik, aneh dan terbilang paling mudah untuk diikuti. Yah, para blogger menyebutnya sebagai kontes SEO (search engine optimalitation).
Saya menilai kehadiran kontes SEO ini telah mengalami suatu perubahan paradigma dalam penggunaan dan pemanfaatan fungsi SEO itu sendiri, yang tak lagi sekedar sebagai mesin pencari suatu objek tertentu.
Tuan-tuan yang terhormat dan para pembaca yang budiman, dalam konteks ini saya tidak bermaksud mengulas aspek SEO secara teoritis, tetapi ulasan saya lebih menekankan pada persoalan aspek psikologis. Lho, apa hubungannya kontes SEO dengan aspek psikologis? Tentu Anda akan bertanya demikian.
Sekarang saya balik bertanya kepada Anda : Apa yang terbesit di dalam pikiran ketika Anda mengikuti kontes SEO? Jawabannya terletak pada motifivasi Anda mengikuti kontes. Banyak variable yang bermunculan; bisa jadi karena tertarik hadiah yang bakal diperoleh, atau bisa juga karena dorongan uji kemampuan dalam hal ilmu per-SEO-an. Bagi newbie seperti saya jelas mengikuti kontes SEO hanyalah sekedar coba-coba (toh, tidak ada batasan-batasan formal yang mesti dipenuhi oleh kontestan?).
Inilah alasan saya mengangkat issu kontes SEO karena di dalamnya banyak diselimuti kabut misteri yang mungkin saja di kalangan blogger professional masih menyisakan debat panjang seputar cara kerja yang bernama mister SEO ini. Anda mungkin bisa menjelaskan bahwa mesin pencari ini mampu bekerja secara jujur, tidak kenal kompromi, professional dan keakurasiannya dijamin seratus persen benar. Tapi pernahkah Anda berfikir bahwa apa yang Anda lakukan dalam mengikuti kontes SEO ini telah berlaku jujur pula? Jawabannya Maybe Yes maybe No
Telah saya singgung sebelumnya bahwa kontes SEO itu sangat mudah untuk diikuti. Kalau boleh saya sebut salah satu contohnya adalah kontes SEO Kampanye Damai Pemilu 2009. Semenjak genderang kontes SEO ini ditabuhkan, hampir dipastikan situs-situs, web blog atau apapun sebutannya, berlomba-lomba memposting dengan inti tema yang sama, kalimat yang sama, kata-kata dengan huruf-huruf yang sama pula. Selebihnya hanyalah pelengkap kalimat belaka sebagai pemanis dalam sebuah artikel. Gampang bukan? Sebagai blogger professional, kontes ini bisa jadi sebagai ajang ‘pamer’ kehebatan ilmu SEO yang dimilikinya. Sehingga secara sadar atau tidak sadar, ia akan bekerja keras dengan mengeluarkan ‘jurus-jurus saktinya’ agar postinganya kelak berada di peringkat paling atas ketika searching di serach engine semisal dengan Google, Yahoo, MSN maupun search engine yang lain. Sementara bagi seorang newbie, yang dilakukan hanyalah menulis dan menulis seadanya saja.
Dalam suatu kesempatan walkblogging ke sebuah web site milik blogger yang menurut saya pemiliknya adalah seorang blogger yang cukup mumpuni ilmu per-SEO-annnya, menceritakan bahwa artikel pada blognya telah dicuri oleh blogger lain yang mengakibatkan turunnya peringat dari posisi sebelumnya. Sang blogger pun berang dan marah besar, lalu dengan serta merta mengajak perang terhadap konstestan licik itu.
Dengan adanya kasus seperti di atas, dapat ditarik benang merah bahwa ternyata kontes SEO yang diharapkan berjalan secara fairplay ternyata masih saja bisa dinodai dengan cara-cara yang tidak terhormat. Dalam konteks ini saya tidak berada dalam kepentingan pihak manapun, yang hendak saya kemukakan disini adalah efek yang timbul dari suatu kontes yang bersifat no rules. Akibatnya, kontestan yang berambisi tuk meraih kemenangan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi terbaiknya. Disini timbulah pertanyaan : apakah si kontestan ‘nakal’ tersebut dapat disalahkan? Menurut pandangan saya sah-sah saja si kontestan melakukan hal itu mengingat tidak ada aturan main yang membatasinya. Namun secara moral, boleh jadi itu adalah perbuatan unfair yang tidak patut untuk ditiru.
Seandainya pun saya mengetahui trik-trik yang dianggapnya curang, mungkin saja saya akan melakukan hal serupa. Mengapa? Sekali lagi karena kontes SEO itu bukanlah kontes dalam arti yang sesungguhnya. Dimana kemenangan hanya dinilai dari segi peringkat posting yang ditulisnya, terlepas postingan itu bermutu atau tidak, apakah tindakan yang dilakukan Anda itu melanggar fatsoen atau etika. Sepanjang kontestan pandai mengoptimasikan keyword, maka besar kemungkinan dialah yang memenangkan kontes SEO. Karena peran manusia disini tidak dibutuhkan dalam penjurian.
Akhirnya, dengan ulasan singkat dan terbatas ini dapat disimpulkan, antara lain:
1. Kontes SEO adalah suatu kontes no rules yang di dalamnya tersimpan pula kelemahan-kelemahan yang menjurus pada unfairplay. Tidak ada sanksi yang tegas dapat dikhawatirkan mengganggu jalannya kontes dan kontestan itu sendiri, mengingat hukuman yang diterima oleh si kontestan ‘nakal’ hanya sebatas pembekuan web sitenya. Sementara, untuk membuat kembali web site gratis dengan mudah dapat pula dibuatnya.
2. Kontes SEO merupakan kontes ajang kekuatan ilmu per-SEO-an yang hanya bisa dilakukan oleh para blogger profesioanal.
3. Kontes SEO juga merupakan ajang prestasi bagi keberhasilan seorang blogger untuk mencapai kepuasan baik yang bersifat materiel maupun non materiel. Dalam hal ini dimungkinkan berbagai cara untuk meraih kemenangan, termasuk trik-trik yang dianggap sebagai ‘kecurangan’. Karena bisa jadi untuk membuat trik-trik yang diganggap ‘curang’ itu juga merupakan bagian dari prestasi bagi dirinya.
4. Kontes SEO adalah pembelajaran bagi seorang blogger pemula untuk mencari pengalaman baru. Bagi seorang newbiew persoalan kalah menang bukanlah tujuan, namun yang terpenting dari itu adalah timbulnya aura prestise sebagai modal dasar untuk menjadi seorang blogger sejati.

0 komentar:

Artikel Terkait

ninja baloon

 
Predator_Malang
[ PREDATOR ] [ MALANG ]